Minggu, 08 Januari 2012

ASUHAN KEPERAWATAN TUMOR PARU PADA ANAK


ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT TUMOR PARU ANAK

 





Oleh :
NI PUTU EKA SWASTINI
10.321.0978
A4 - F










                      Program Studi S1 Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika PPNI Bali
2011/2012

I.          KATA PENGANTAR


“Om Swastyastu”

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena atas perkenan beliau kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “TUMOR PARU PADA ANAK”.

            Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas kelompok yang diberikan kepada kami. Selain itu, makalah ini juga dibuat bertujuan memberikan pengetahuan baru kepada pembaca tentang penyakit tumor paru pada anak.

            Kami menyadari bahwa penyajian dalam makalah ini jauh dari kesan sempurna.karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki,untuk itu kami memerlukan kritik dan saran guna menyempurnakan makalah ini. Demikian kata pengantar ini kami buat ,akhir kata kami tutup dengan panganjali umat,

“Om Santhi.Santhi,Santhi,Om”



                                                                                    Denpasar, 20 September 2011

                                                           
                                                                                                                        Penulis










II.     DAFTAR ISI




Contents



III.  BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

     Penyakit kanker paru-paru adalah sebuah bentuk perkembangan sell yang sangat cepat (abnormal) didalam jaringan paru yang disebabkan oleh perubahan bentuk jaringan sell atau ekspansi dari sell itu sendiri. Jika dibiarkan pertumbuhan yang abnormal ini dapat menyebar ke organ lain, baik yang dekat dengan paru maupun yang jauh misalnya tulang, hati, atau otak.

1.2.RUMUSAN MASALAH

a)      Definisi dan Pengetian.
b)      Epidemiologi.
c)      Penyebab Dan Patogenesis.
d)     Patofisiologi.
e)      Manifestasi Klinis.
f)       Pemeriksaan Diagnostik/Penunjang.
g)      Penatalaksanaan Medis.
h)      Proses keperawatan

1.3.TUJUAN

a)      Untuk mengetahui definisi/ pengertian dari kanker paru
b)      Untuk mengetahui etiologi pada kanker paru
c)      Untuk mengetahui patofisiologi pada kanker paru
d)     Untuk mengetahui manifestasi klinis pada kanker paru
e)      Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostik pada kanker paru
f)       Untuk mengetahui penatalaksanaan medis pada kanker paru
g)      Untuk mengetahui proses keperawatan pada kanker paru


1.4.METODE

     Metode yang kita gunakan dalam pembuatan makalah ini yaitu dengan menggunakan metode pustaka dan penelusuran.


































PEMBAHASAN

2.1.Defenisi/Pengertian

 

Menurut Hood Alsagaff, 1993, karsinoma bronkogenik adalah tumor ganas paru primer yang berasal dari saluran napas. Sedangkan menurut Susan Wilson dan June Thompson, 1990, kanker paru adalah suatu pertumbuhan yang tidak terkontrol dari sel anaplastik dalam paru.
Penyakit kanker paru-paru adalah sebuah bentuk perkembangan sell yang sangat cepat (abnormal) didalam jaringan paru yang disebabkan oleh perubahan bentuk jaringan sell atau ekspansi dari sell itu sendiri. Jika dibiarkan pertumbuhan yang abnormal ini dapat menyebar ke organ lain, baik yang dekat dengan paru maupun yang jauh misalnya tulang, hati, atau otak.
Penyakit Kanker Paru-paru tergolong dalam penyakit kanker yang mematikan, baik bagi pria maupun wanita. Dibandingkan dengan jenis penyakit kanker lainnya, seperti kanker prostat, kanker usus, dan kanker payudara, penyakit kanker paru-paru ini cenderung lebih cepat meningkat perkembangannya.
Karsinoma paru yang sejati jarang terjadi pada anak – anak dan remaja. Penderita termuda berumur 19 tahun pada satu seri dan berusia 20 serta 25 tahun pada seri yang lain. Merokok berat dan lama tampaknnya merupakan factor risiko yang paling penting bahkan pada penderita  yang berusia muda sekalipun. Berbagai tumor primer telah dilaporkan, tetapi semuanya bersifat sangat jarang. Kurang dari 250 kasus, termasuk 150 keganasan telah dilaporkan. Adenoma bronkus dan karsinoid adalah tumor primer yang paling lazim. Lesi metastatic seperti tumor wilms, sarcoma osteogenik dan hepatoblastoma adalah bentuk keganasan paru pada anak yang paling lazim dijumpai. Penderita dengan gejala – gejala atau dengan roentgenografi atau tanda laboratorium lain yang memberI kesan keganasan paru harus dicari secara cermat untuk kemungkinan adanya tumor pada tempat lain sebelum eksisi pembedahan dilakukan. Tumor paru dapat muncul dengan demam, hemoptisis, mengi, batuk, efusi pleura, nyeri dada,dispnea, atau pneumonia berulang atau menetap, atau atelektasis. Lesi primer tunggal dan lesi metastatic murni yang ditemukan lama sesudah tumor primer diambil paling baik ditangani dengan cara eksisi.

2.2.Etiologi

Seperti kanker pada umumnya, etiologi yang pasti dari kanker paru masih belum diketahui, namun diperkirakan bahwa inhalasi jangka panjang dari bahan – bahan karsiogenik merupakan faktor utama, tanpa mengesampingkan kemungkinan perana predisposisi hubungan keluarga ataupun suku bangsa atau ras serta status imunologis.
1.      Pengaruh rokok.
2.      Pengaruh paparan industri
3.      Pengaruh adanya penyakit lain atau predisposisi oleh karena adanya penyakit lain.
4.      Pengaruh genetik dan status imunologis.

2.3. Patofisiologi.

Klasifikasi Penyakit Kanker Paru-Paru
Ada pengklasifikasian dari penyakit kanker paru-paru, Ini dilihat dari tingkat penyebarannya baik dijaringan paru itu sendiri maupun terhadap organ tubuh lainnya. Namun pada dasarnya penyakit kanker paru-paru terbagi dalam dua kriteria berdasarkan level penyebarannya:
2.3.1.      Kanker paru-paru primer
Memiliki 2 type utama, yaitu Small cell lung cancer (SCLC) dan Non-small cell lung cancer (NSCLC). SCLC adalah jenis sell yang kecil-kecil (banyak) dimana memiliki daya pertumbuhan yang sangat cepat hingga membesar. Biasanya disebut "oat cell carcinomas" (karsinoma sel kecil). Type ini sangat erat kaitannya dengan perokok, Penanganan cukup berespon baik melalui tindakan chemotherapy and radiation therapy.

Sedangkan NSCLC adalah merupakan pertumbuhan sell tunggal, tetapi seringkali menyerang lebih dari satu daerah di paru-paru. Misalnya Adenokarsinoma, Hamartoma kondromatous dan Sarkoma.

2.3.2.      Kanker paru sekunder
Merupakan penyakit kanker paru yang timbul sebagai dampak penyebaran kanker dari bagian organ tubuh lainnya, yang paling sering adalah kanker payudara dan kanker usus (perut). Kanker menyebar melalui darah, sistem limpa atau karena kedekatan organ.

2.4.Manifestasi klinis

Pada waktu masih dini gejala sangat tidak jelas utama seperti batuk lama dan infeksi saluran pernapasan. Oleh karena itu pada pasien dengan batuk lama 2 minggu sampai 1 bulan harus dibuatkan foto X dengan gejala lain dyspnea, hemoptoe, febris, berat badan menurun dan anemia. Pada keadaan  yang sudah berlanjut  akan ada gejala ekstrapulmoner seperti nyeri tulang, stagnasi (vena cava superior syndroma). Nyeri adalah manifestasi akhir dan sering ditemukan berhubungan dengan metastasis ke tulang. Jika tumor menyebar ke struktur yang berdekatan dan ke nodus limfe
Rata – rata lama hidup pasien dengan kanker paru mulai dari diagnosis awal 2 – 5 tahun. Alasannya adalah pada saat kanker paru terdiagnosa, kanker sudah mengalami metastase, tempat metastase yang paling umum adalah nodus limfe, tulang, otak, dan kelenjar adrenal. Pada pasien lansia dan pasien dengan kondisi penyakit lain, lama hidup  mungkin lebih pendek.

2.5.Pemeriksaan Diagnostik

2.5.1.      Rontgen Dada : dilakukan untuk mencari tahu densitas paru, nodus perifer soliter (lesi koin), atelektasis, dan infeksi.
2.5.2.      Pemeriksaan sitologi sputum baru yang didapatkan melalui batuk atau bilas salin dari bronkus yang diduga menjadi tempat kanker, dilakukan untuk mencari tahu sel – sel maligna.
2.5.3.      Bronkoskopi serat optic memberikan pemeriksaan rinci segmen bronchial dan membantu dalam mengidentifikasi sumber sel – sel maglina serta kemungkinan keluasan dari pembendahan yang di perkirakan
2.5.4.      Bronkofibroskopi fluoresen juga digunakan untuk mendektesi kanker bronkogenik kecil secara dini
2.5.5.      Hematofoporfirin : disuntikan,diserap oleh sel – sel maglina dan tampak sebagai kilauan fluoresen merah ketika diperiksa dibawah sinar ultraviolet.

2.6.Penatalaksanaan medis

2.6.1.      Secara umum : Pembedahan, terapi radiasi,kemoterapi, dan imunoterapi
2.6.2.      Pembedahan : Reseksi bedah adalah metoda yang dipilih untuk pasien dengan tumor setempat tanpa adanya penyebaran metastasik dan mereka yang fungsi jantung paru yang baik. Tiga tipe reksesi paru mungkin dilakukan :Lobektomi(satu lobus paru diangkat), pneumonektomi(pengangkatan seluruh paru).
2.6.3.      Terapi radiasi : Terapi radiasi dapat menyembuhkan pasien dalam persentasi kecil. Terapi radiasi ini sangat bermanfaat dalam pengendalian neoplasma yang tidak dapat direseksi tetapi yang responsive terhadap radiasi. Tumor sel kecil dan epidermoid biasanya sensitive terhadap radiasi Radiasi dapat juga digunakan untuk mengurangi ukuran tumor untuk membuat tumor yang tidak dapat dioperasi menjadi dapat dioperasi atau radiasi dapat digunakan sebagai pengobatan paliatif untuk menghilangkan tekanan tumor pada struktur vital.
2.6.4.      Kemoterapi : digunakan untuk mengganggu pola pertumbuhan tumor, untuk menangani pasien dengan tumor paru sel kecil atau dengan mestatasis luas, dan untuk melengkapi bedah atau terapi radiasi. Kemoterapi memberikan peredaan, terutama nyeri, tetapi kemoterapi tidak menyembuhkan dan jarang dapat memperpanjang hidup




I.                    
     a.    Riwayat :
Perokok berat dan kronis, terpajan terhadpa lingkungan karsinogen, penyakit paru kronis sebelumnya yang telah mengakibatkan pembentukan jaringan parut dan fibrosis pada jaringan paru.
2.4.      Pemeriksaan fisik pada pernapasan
Batuk menetap akibat sekresi cairan, mengi, dyspnea, hemoptisis karena erosi kapiler di jalan napas, sputum meningkat dengan bau tak sedap akibat akumulasi sel yang nekrosis di daerah obstruksi akibat tumor, infeksi saluran pernapasan berulang, nyeri dada karena penekanan saraf pleural oleh tumor, efusi pleura bila tumor mengganggu dinding par, disfagia, edema daerah muka, leher dan lengan.
2.5.      Nutrisi :
Kelemahan, berat badan menurun dan anoreksia
2.6.      Psikososial :
Takut, cemas, tanda –tanda kehilangan.
2.7.      Tanda vital
Penngkatan suhu tubuh, takipnea
2.8.      Pemeriksaan diagnostik.

2.9.      Tidak efektif bersihan jalan napas berhubungan dengan obstruksi bronkial sekunder karena invasi tumor.
2.10.  Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan penekanan saraf oleh tumor paru.
2.11.  Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kelelahan dan dyspnea
2.12.  Aktivitas intolerans berhubungan dengan kelemahan secara umum.

3.Intervensi

Dx 1 :Tidak efektif bersihan jalan napas berhubungan dengan obstruksi bronkial sekunder karena invasi tumor.
Tujuan dan kriteria  hasil
Intervensi
Rasional
Bersihan jalan napas akan paten dengan kriteria batuk hilang, suara napas bersih, x –ray bersih.
1.      Auskultasi paru akan ronkii, rales atau mengi.

2.      Monotr ABGs

3.      Monitor hasil sputum sitologi
4.      Beri posisi optimal  kepala tempat tidru ditinggikan.


5.      Atur humifier oksigen

6.      bantu pasien dengan ambulasi atau ubah posisi
7.      anjurkan intake 1,5 – 2 L/hari kecuali kontraindikasi
Bantu pasien yang batuk
Lihat adekuatnya pertukaran gas  dan luasnya obstruksi jalan napas karena skeret.
Melihat keseimbangan asam dan basa dan kebutuhan untuk terapi oksigen
Melihat adanya sel kanker
Sekret bergerak sesuai gravitasi sesuai perubaha posisi. Meninggikan kepala tempat tidur  memungkinkan diafragma untuk brkontraksi
Mensuplay oksigen dan mengurangi kerja pernapasan
Sekret bergerak sesuai perubahan tubuh terhadap gravitasi
Mengencerkan sekret

Batuk mengeluarkan sekret yang menunmpuk


Dx 2 : Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan penekanan saraf oleh tumor paru.
Tujuan dan kriteria  hasil
Intervensi
Rasional
Mendemonstrasikan bebas nyeri dengan kriteria ekspresi wajah rileks, pengembangan paru optimal, menyatakan nyeri hilang
1.      Beri analgesik dan evaluasi keefektifannya


2.      Untuk meminimalkan nyeri dada pleural : anjurkan untuk menahan dada dengan kedua tangan atau dengan bantal saat batuk, dorong pasien untuk berhenti merokok, dan berikan pelembab udara sesuai order dan obat antitusif

3.      Untuk meminimalkan nyeri tulang : mmembalik hati - hati dan berikan dukungan, hindari menarik ekstremitas, berikan matras yang lembut, ubah posisi tiap 2 jam.
Rasa nyaman merupakan prioritas dalam pemberian perawatan pasien demgam tumor. Kontrol rasa  nyeri butuh narkotik dosis tinggi.
Napas dalam dan batuk kuat meregangkan membran pleura dan menimbulkan nyeri dada pleuritik.  Nikotin dari tembakau bisa menyebabkan konstriksi bronkial dan menuruhkan gerakan silia yang melapisi saluran pernapasan. Anti batuk menekan pusat batuk di otak
Metastase ke tulang menyebabkan nyeri hebat. Pada banyak pasien bahkan sentuhan ringan dapat menimbjlkan rasa nyeri.


Dx 3 : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kelelahan dan dyspnea
Tujuan dan kriteria  hasil
Intervensi
Rasional
Status nutrisi ditingkatkan dengan kriteria BB bertambah, makan sesuai diet seimbanmg, albumin, limfosit normal, lingkar lengan normal
1.      Kaji diet harian dan kebutuhannya
2.      Timbang BB tiap minggu
3.      Kaji faktor psikologi


4.      Moniitor albumin dan limfosit

5.      Beri oksigen selama makan  sesuai keperluan
6.      Anjurkan oral care sebelum makan

7.      Atur anti emetik sebelum makan

8.      Berikan diet TKTP
9.      Atur pemberian vitamin sesuai order
Bantu menentukan diet individu
Sesuai penngkatan nutrisi.
Mengidentifikasi efek psikologis  yang mempengaruhi menurunnya makan dan minum
Indikasi adekuatnya protein untuk sistem imun
Mengurangi dyspnea denan mengurangi kerja paru
Menghilangkan rasa sputum yang bisa mengurangi napsu makan pasien
Mengurangi mual yang bisa mempengaruhi napsu makan
Mendukung sistem imun
Sebagai diet suplemen atau tambahan



Dx 4 : Aktivitas intolerans berhubungan dengan kelemahan secara umum.
Tujuan dan kriteria  hasil
Intervensi
Rasional
Pasien mampu melakukan akvitas tanpa keleahan atau dyspnea dengan kriteria hasil mampu melakukan aktivitas hariannya.
1.      Observasi respon terhadap aktivitas
2.      Identifikasi faktor yang mempengaruhi intolerans seperti stres, efek samping obat
3.      rencanakan periode istirahat di antara waktu bekerja
4.      anjurkan untuk lakukan aktivitas sesuai kemampuan pasien
5.      berikan program latihan aktivitas sesuai toleransi
6.      Rencanakan bersama keluarga mengurangi energi yang berlebihan saat melakukan aktivitas harian

Melihat kemapuan beraktivitas
Intevensi dilaksanakan sesuai faktor yang mempengaruhi

Mengurangi kelelahan melalui isitirahat yang cukup
Menemukan pasien kebutuhannya ttanpa menyebabkan kelelahan
Meningkatkan independensi pasien sendiri
Identifikasi menyimpan energi .

4.Implementasi

Sesuai dengan intervensi

5.Evaluasi

Sesuai dengan implementasi













































1 komentar:

  1. I had my TL a little more than a year ago when my third child was born via c-section. I was not told ANYTHING about the possible side effects of having this procedure. Since then I have experienced heavy bleeding lasting sometimes 3 weeks out of the month, weight gain, severe mood swings. Severe cramping, changes to my libido, severe depression accompanied by suicidal thoughts, headaches, migraines, many new symptoms & older issues are now exacerbated. The father of two of my children doesn't want me anymore. I've become too much of a pain in the ass I guess. We don't talk. We don't sleep in the same bed. I think he might really think I am crazy... & maybe I am. I feel crazy a lot of the time.
    I'm unpredictable. I feel so angry about the whole thing & now what was once a mild fear of doctors has exploded into full on white coat syndrome that causes me to have a panic attack/hypertensive emergency (severe increase in blood pressure) whenever I have to deal with them. I'm not sure what to do... I fear the next time I have to see a doctor I'll have a stroke or a heart attack from the stress & anxiety of it... what do I do? I take my time and keep searching on internet looking for natural healing that how I came across Dr Itua herbal center website and I was so excited when Dr Itua told me to calm down that he will help me with his natural remedy I put my hope on him so I purchase his herbal medicines which was shipped to my address I used it as prescribed guess what? I'm totally healed my cramp pain is gone completely I also used his Anti Bacteria herbal medicines it's works for me very well I want anyone with health problem to contact Dr Itua herbal center for any kind diseases remedies such as Parkinson, Herpes, ALS, MS, Diabetes, Hepatitis, Hiv/Aids,Cancers, Men & Women Infertility, I got his email address  drituaherbalcenter@gmail.com he has any kind of herbal remedies for women & men also for our babes. I really miss my Hunni...he's a fantastic father & a good man. He doesn't deserve this. I feel like an empty shell of who I used to be.

    BalasHapus